7 Kesalahan yang Umum Dilakukan Pasangan Baru Menikah
Ada hal-hal yang tak bisa dihindari dalam berhubungan. Hal-hal tersebut
bisa merusak hubungan dan mengacaukan kisah-kasih Anda. Tetapi, ada pula
hal-hal yang bisa dipelajari dari pengalaman orang lain dan diperbaiki
dari hubungan Anda sebelum membuat pernikahan baru Anda kandas di tengah
jalan. Berikut adalah 7 hal yang bisa Anda pelajari tersebut:
1. Tidak menghadapi masalah hutang
Ternyata, menurut data dari thenest.com, masalah keuangan adalah masalah
paling utama yang dipermasalahkan oleh pasangan. Jika Anda sudah
menikah, ada baiknya untuk mengeluarkan dan mengutarakan semua masalah
perhutangan Anda, toh ia adalah pasangan Anda, tak ada yang perlu
ditutup-tutupi, tetapi perlu dihadapi bersama. Kemudian, cobalah
berhitung dan rencanakan keuangan Anda untuk ke depannya. Jika perlu,
temui ahli perencana keuangan.
2. Mengasingkan diri dari pertemanan
Teman-teman adalah kunci sukses dari pernikahan. Jadi, jangan
mengasingkan diri dari mereka. Jika teman-teman Anda yang lajang
berkumpul, pastikan segalanya sudah dalam keadaan aman di rumah, lalu
ikutlah pergi bersama mereka, tentu dengan seizin suami. Hanya karena
Anda tidak ikut-ikutan flirting bersama pria di klub, bukan berarti Anda
tidak bisa menjadi teman yang suportif, kan?
3. Tidak cukup seks
Sebanyak 60 persen pasangan baru menikah yang mengikuti survey
mengatakan bahwa kehidupan seks mereka berantakan. Alasan terbanyak,
sibuk, tentunya. Tetapi itu bukan alasan yang cukup untuk memadu kasih
di atas ranjang bersama pasangan Anda, kan? Cobalah untuk
menginisiasikan acara berhubungan intim dengan pasangan. Bahkan, kalau
perlu, buat jadwalnya. Jika Anda mulai terbiasa untuk melakukannya, Anda
akan makin menginginkannya, tak tertutup kemungkinan akan makin
menyukainya juga.
4. Tidak menjaga tubuh
Pernahkah Anda menyadari, biasanya orang-orang yang baru saja menikah
akan terlihat lebih "makmur" dalam hal berat badan? Ya, entah mengapa,
ini selalu terjadi. Mungkin karena kebiasaan minum atau makan di malam
hari atau karena sibuk berlelah-lelahan di malam hari, sehingga di pagi
harinya jadi lebih semangat untuk sarapan dalam jumlah banyak. Wah, ini
mesti diwaspadai. Sebaiknya Anda mulai memperbanyak agenda untuk
berolahraga bersama si pasangan. Tak ingin, kan, si dia merasa Anda
tampil tak segar atau terlihat lebih tambun dari sebelum menikah?
5. Mertua dan ipar
Lima puluh persen pasangan yang disurvei oleh thenest.com memiliki
masalah dengan mertua dan ipar mereka. Cobalah untuk mengatur
ekspektasi, seperti Anda akan datang berkunjung bersama pasangan
setidaknya seminggu sekali untuk menengoknya. Jangan sekalipun tergoda
untuk mengungkap hal yang tak menyenangkan tentang anggota keluarga si
dia, pada akhirnya, ini akan kembali menghantui Anda.
6. Pertengkaran tak penting
Anda tahu, kadang hidup seatap dengan orang yang meski Anda pikir sudah
Anda kenal, bisa jadi hal yang sangat memusingkan. Cobalah untuk tidak
mudah terpancing amarah. Tetapi jika memang emosi marah sudah memuncak,
ucapkan permisi, bilang bahwa Anda butuh waktu untuk sendiri dulu.
Tenangkan diri Anda sejenak. Pastikan Anda dalam keadaan tenang dan
kepala dingin saat ingin menyelesaikan masalah tadi. Saat emosi, pikiran
Anda tidak tenang dan bisa saja mengucapkan hal-hal yang tak Anda
maksudkan yang bisa saja malah memperburuk masalah.
7. Terobsesi dengan bayi
Tentu, ingin memiliki bayi adalah langkah besar berikut dalam hidup
setelah menikah. Namun, tenanglah, jangan terburu-buru dan menjadi
terobsesi untuk memilikinya segera. Rata-rata, pasangan memiliki bayi
dalam jangka waktu 3 tahun pernikahan mereka. Jadi, mengapa
terburu-buru? Nikmati waktu Anda bersama pasangan, berlibur bersama,
menikmati waktu tanpa perlu pusing memikirkan kerepotan akan keperluan
bayi, dan lainnya. Toh, ketika Anda dalam keadaan rileks, kemungkinan
untuk hadirnya momongan justru lebih besar.